Photobucket

Thursday, June 9, 2016

Menu Sihat Sahur

Buah naga
Buah epal
Seulas durian

Keistimewaan Bulan Ramadhan

Syukur Allah masih mempertemukan kita lagi di bulan Ramadan pada tahun ini. Sedekahkan al-Fatehah untuk sahabat, saudara mara dan ahli keluarga kita yang telah meninggal. Mereka tidak sempat menyambut kedatangan dan merasai nikmat bulan Ramadan pada tahun ini. Kita yang bertuah sedang menyambutnya pada saat ini hendaklah sentiasa memperbanyakkan ibadat kepada Allah S.W.T atas limpah rahmatNya kepada kita.

Sesungguhnya Allah Ta’ala mengkhususkan bulan Ramadhan di antara bulan-bulan lainnya dengan keutamaan yang agung dan keistimewaan yang banyak. Allah Ta’ala berfirman,
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ وَمَنْ كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ
“(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu yang hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu. Dan barangsiapa yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain” (QS. Al-Baqarah [2]: 185).
Di dalam ayat yang mulia ini, Allah Ta’ala menyebutkan dua keistimewaan bulan Ramadhan yang agung, yaitu:
Keistimewaan pertama, diturunkannya Al-Qur’an di dalam bulan Ramadhan sebagai petunjuk bagi manusia dari kegelapan menuju cahaya. Dengan kitab ini, Allah memperlihatkan kepada mereka kebenaran (al-haq) dari kebatilan.  Kitab yang di dalamnya terkandung kemaslahatan (kebaikan) dan kebahagiaan (kemenangan) bagi umat manusia, serta keselamatan di dunia dan di akhirat.
Keistimewaan ke dua, diwajibkannya berpuasa di bulan tersebut kepada umat Muhammadshallallahu ‘alaihi wa sallam, ketika Allah Ta’ala memerintahkan hal tersebut dalam firman-Nya (yang artinya),” Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu” (QS. Al-Baqarah [2]: 185)
Puasa Ramadhan merupakan salah satu rukun Islam [1], di antara kewajiban yang Allah Ta’alawajibkan, dan telah diketahui dengan pasti bahwa puasa Ramadhan adalah bagian dari agama, serta berdasarkan kesepakatan (ijma’) kaum muslimin. Barangsiapa yang mengingkarinya (kewajiban puasa Ramadhan), maka dia telah kafir.
Barangsiapa yang  berada di negeri tempat tinggalnya (mukim atau tidak bepergian) dan sehat, maka wajib menunaikan ibadah puasa di bulan Ramadhan. Sebagaimana firman Allah Ta’ala (yang artinya),” Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu” (QS. Al-Baqarah [2]: 185) Dan barangsiapa yang bepergian (musafir) atau sakit, maka wajib baginya mengganti puasa di bulan yang lain, sebagaimana firman Allah Ta’ala (yang artinya), “Dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain” (QS. Al-Baqarah [2]: 185)
Dari sini jelaslah bahwa tidak ada keringanan untuk tidak berpuasa di bulan tersebut, baik dengan menunaikannya di bulan Ramadhan atau di luar bulan Ramadhan kecuali bagi orang yang sudah tua renta atau orang sakit yang tidak diharapkan kesembuhannya. Kedua kelompok tersebut tidaklah mampu berpuasa, baik di bulan Ramadhan atau di luar bulan Ramadhan. Bagi keduanya terdapat hukum (aturan) lain yang akan datang penjelasannya, in syaa Allah.
Dan termasuk di antara keutamaan bulan Ramadhan adalah apa yang dijelaskan oleh Nabishallallahu ‘alaihi wa sallam dalam shahihain dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa Nabishallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا جَاءَ رَمَضَانُ فُتِّحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ، وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ، وَصُفِّدَتِ الشَّيَاطِينُ
“Jika bulan Ramadhan tiba, maka dibukalah pintu-pintu surga, ditutuplah pintu-pintu neraka, dan setan-setan dibelenggu” [2]
Hadits ini menunjukkan atas keistimewaan yang agung dari bulan yang penuh berkah ini, yaitu,
Pertama, dibukanya pintu-pintu surga di bulan Ramadhan. Hal ini karena banyaknya amal shalih yang disyariatkan di bulan tersebut yang menyebabkan masuknya seseorang ke dalam surga. Sebagaimana firman Allah Ta’ala,
ادْخُلُوا الْجَنَّةَ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ
“Masuklah kamu ke dalam surga itu disebabkan apa yang telah kamu kerjakan” (QS. An-Nahl [16]: 32).
Kedua, ditutupnya pintu-pintu neraka di bulan ini, disebabkan oleh sedikitnya maksiat yang dapat memasukkan ke dalam neraka, sebagaimana firman Allah Ta’ala,
فَأَمَّا مَنْ طَغَى (37) وَآثَرَ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا (38) فَإِنَّ الْجَحِيمَ هِيَ الْمَأْوَى (39)
“Adapun orang yang melampaui batas, dan lebih mengutamakan kehidupan dunia, maka sesungguhnya nerakalah tempat tinggal(nya)” (QS. An-Nazi’at [79]: 37-39).
Dan juga firman Allah Ta’ala,
وَمَنْ يَعْصِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَإِنَّ لَهُ نَارَ جَهَنَّمَ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا
“Dan barangsiapa yang mendurhakai Allah dan rasul-Nya, maka sesungguhnya baginyalah neraka jahannam, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya” (QS. Jin [72]: 23).
Ketiga, setan-setan dibelenggu di bulan Ramadhan. Setan tidak mampu untuk menggoda (menyesatkan) manusia, menjerumuskan manusia dalam kemaksiatan, atau memalingkan manusia dari amal shalih, sebagaimana yang setan lakukan di selain bulan Ramadhan. Tercegahnya manusia -di bulan yang penuh berkah ini- dari melakukan berbagai hal yang keji merupakan rahmat untuk kaum muslimin, sehingga mereka pun memiliki kesempatan untuk mengerjakan berbagai amal kebaikan dan menghapus dosa-dosa mereka.
Dan termasuk dalam keutamaan bulan yang penuh berkah ini adalah dilipatgandakannya amal kebaikan di dalamnya. Diriwayatkan bahwa amalan sunnah di bulan Ramadhan memiliki pahala yang sama dengan amal wajib. Satu amal wajib yang dikerjakan di bulan ini setara dengan 70 amal wajib. Barangsiapa yang memberi buka puasa untuk seorang yang berpuasa, maka diampuni dosanya dan dibebaskan dari api neraka, dan baginya pahala orang yang berpuasa tanpa mengurangi pahala oarang yang berpuasa tersebut sedikit pun.
Semua kebaikan, berkah, dan anugerah ini diberikan untuk kaum muslimin dengan datangnya bulan yang penuh berkah ini. Oleh karena itu, hendaklah kaum muslimin menyambut bulan ini dengan kegembiraan dan keceriaan, memuji Allah yang telah mempertemukannya (dengan bulan Ramadhan), dan meminta pertolongan kepada-Nya untuk dapat berpuasa dan mengerjakan berbagai amal shalih di bulan Ramadhan.
Sesungguhnya Ramadhan adalah bulan yang agung dan mulia, bulan yang penuh berkah bagi umat Islam. Kami memohon kepada Allah Ta’ala untuk menganugerahkan keberkahan bulan Ramadhan kepada kami. [3]
**
Penerjemah: M. Saifudin Hakim

Ramadhan Kareem

Cikgunie ucapkan Selamat berpuasa kepada semua umat Islam.

Agak-agak apakah menu kita untuk  berbuka hari ini?

Sudah tentu nasi, sayur, ikan, ayam, kuih muih dan buah tamar.

Tahukah kita bahawa buah tamar mempunyai banyak kelebihan berbanding buah-buahan lain?



Apakah antara khasiat utama kurma?

1) Paling cepat diproses dan diserap, sekaligus memberikan tenaga segera

Memandangkan kandungan gula ringkasnya (monosaccharide) yang sangat tinggi malah lebih tinggi dari pisang, kurma berupaya memberikan “tenaga segera” yang akan diserap oleh tubuh serta-merta. Berbeza dengan kebanyakan buah-buahan lain yang mengadungi sukrosa (disaccharide). Disaccharide seperti sukrosa harus dipecahkan dahulu oleh enzim sebelum bertukar menjadi monosaccharide lalu diserap tubuh sebagai tenaga.

“Rasulullah SAW berbuka puasa dengan beberapa biji buah kurma sebelum sembahyang. Sekiranya tiada terdapat kurma, maka Baginda akan berbuka dengan beberapa biji anggur. Sekiranya tiada anggur, maka Baginda meminum beberapa teguk air“ Hadis riwayat Ahmad

Makan kurma ketika berbuka puasa amat bagus kerana pada waktu ini, kita perlukan tenaga segera, dan bukannya tenaga yang “lambat untuk dicerna” seperti yang terkandung dalam kebanyakkan makanan berlemak dan bergoreng yang lain.

2)  Kaya dengan serat dan potassium

Kurma dimakan tanpa perlu membuang kulitnya dan pada kulitnya itulah terkandung serat. Kurma adalah antara buah-buahan yang amat kaya dengan serat, serat larut mahupun tak larut. Kita sering menganggap buah-buahan seperti pisang itu mengandungi serat yang tinggi, tetapi tahukah anda, dalam 100g Kurma terdapat 8g serat sedangkan dalam 100g Pisang hanya terdapat 2.6g serat sahaja? Tinggi serat amat baik untuk sistem pelawasan.

Selain itu kurma kaya dengan Potassium dan beberapa zat galian yang lain. Potassium adalah elektrolit yang akan menyeimbangkan kembali kandungan air dalam tubuh badan apabila kita kehilangannya, terutama sepanjang tempoh berpuasa. Tidak perlu membeli 100 Plus sekiranya khuatir akan kekurangan elektrolit ketika berbuka, memadai dengan beberapa biji kurma dan air suam. Potassium juga membantu dalam pembinaan otot termasuk otot jantung dan mampu memelihara sistem saraf.

3)  Penguat memori

Ramai yang berfikiran hanya kismis yang baik untuk menguatkan daya ingatan, namun hakikatnya kurma juga tidak kurang hebatnya. Ianya amat sesuai untuk kanak-kanak yang sedang membesar.

4) Baik untuk wanita mengandung/bersalin

Masih ingat kisah Maryam yang hanya memakan buah kurma semasa melahirkan Nabi Isa AS? Menerusi malaikat Jibrail, Allah telah mewahyukan kepada ibu Isa iaitu Maryam binti Imran supaya menggegar pohon kurma sehingga gugur lantas memakannya tatkala lemah selepas bersalin.
“Dan goncangkan batang kurma itu kepadanya, nanti ia gugurkan atasmu kurma yang masak,”Surah Maryam, ayat 25

Menurut sebuah laman web, buah kurma amat baik untuk wanita mengandung dan akan memudahkan wanita untuk melahirkan anak dan akan mengurangkan pengaliran darah semasa proses kelahiran. Malah anak yang dilahirkan kelak dipercayai akan mempunyai sifat-sifat yang baik, penyabar, bersopan santun serta cerdas pemikirannya (Sabda Rasulullah).

5) Penawar Racun

Diriwayat oleh Aishah r.a., “Jika sesiapa yang selalu makan kurma akan dihindari daripada terkena racun yang dimakan.”

6) Merawat penyakit

Dalam perubatan homeopati, biji kurma dikisar halus seperti serbuk teh. Ianya direndam dan diminum bagi menyembuhkan pelbagai jenis penyakit.

7) Mengubati gangguan usus dan sembelit

Ketidakserasian dengan gluten menghalang penyerapan zat-zat makanan secara sempurna. Kurma mencegah ini dari berlaku.

Sumber dari penpatah.blogspot.com, Wallahu'alam bissawab والله أعلمُ بالـصـواب

Wednesday, June 1, 2016

Transformasi Cikgunie 2016

Alhamdulillah.
Masuk bulan Jun 2016.
Kita berada pada pertengahan tahun 2016.
Tidak sampai 5 hari lagi kita akan menyambut Bulan Ramadhan.
Banyak perkara yang pahit dan yang manis telah Cikgunie lalui sepanjang 2016.
Hanya kesabaran dan kecekalan yang memungkinkan Cikgunie meneruskan langkah menuju destinasi.